Journalist Club Sisma

Berdiri, Berlari, Mengejar Informasi

Steve Cran, Green Warrior dari Negeri Kangguru

Merupakan salah satu kesempatan yang langka tim Programa7 dapat mewawancarai secara langsung salah satu ahli permakultur yang didatangkan langsung dari Australia dan merupakan jebolan dari Urganda dan Ethiopia, Steve Cran. Bertempat di salah satu seminar yang dihadiri oleh Steve Cran sebagai narasumbernya, beliau begitu ramah dalam berbincang dengan kami. Berikut petikan wawancaranya.

P7 : Bisa ceritakan lebih lengkap mengenai profil anda? Baca lebih lanjut

Desember 20, 2011 Posted by | Wawancara | , , | Tinggalkan komentar

Penerjang Gelombang dari Sepeken

NelayanPewawancara: selamat pagi pak, kami dari unit kegiatan mahasiswa visi universitas pendidikan ganesha, ingin sedikit berbincang-bincang dengan bapak selaku nahkoda kapal”Jawa Indah”. Untuk lebih akrabnya saya Ayu Kusuma, terlebih dahulu mengetahui identitas pribadi bapak seperti nama, tempat tgl lahir, alamat.

Narasumber : nama saya Ruslan, tempat tgl lahir Sumenep 12 Oktober 1965 dan alamat saya Sepeken Jawa Timur.

Pewawancar: jenis ikan apa sajakah yang bapak bawa dari sepeken Jawa timur dan berapa banyak ikan yang bapak bawa?

Narasumber: jenis ikan yang saya bawa bermacam-macam mulai dari ikan lokal dan ikan ekspor, jumlah ikan yang saya berkisar 8 sampai 10 ton.

Pewawancara: berapa lama waktu yang harus bapak tempuh dari Sepeken Jawa Timur menuju Singaraja   tepatnya di tempat pendaratan ikan ini?

Narasumber: waktu yang saya perlukan kira-kira 10 jam, tergantung dari keadaan cuaca dan gelombang laut saat berlayar.

Pewawancara:adakah aturan-aturan khusus yang harus bapak taati ketika membawa ikan ketempat pangkalan pendaratan ikan ini?

Narasumber: ada beberapa aturan yang harus di taati yaitu membawa ikan yang memang diperbolehkan dan tidak membawa ikan yang dilarang sepaerti ikan Sumay, harus membawa perlengkapan berupa surat-surat kapal dan ijin berlayar. Baca lebih lanjut

Desember 6, 2011 Posted by | Wawancara | , , | Tinggalkan komentar

“Pemerintah Semangat, Siswa Nduk”


Bertambahnya jumlah penduduk, menambah padat kendaraan dan berpengaruh terhadap kemacetan yang semakin padat. Apalagi di zaman semodern ini, apakah bus sekolah dapat mengurangi kemacetan tersebut? Berikut petikan wawancara kami dengan Bapak Hari Edy, Kepala Bidang Angkutan, Dinas Perhubungan Kota Denpasar.

W: Di zaman maju ini, dengan kemajuan teknologi berpengaruh pada pertumbuhan jumlah kendaraan di Denpasar yang menyebabkan kemacetan lalu lintas. Menurut Bapak apa solusi terbaik untuk memecahkan masalah tersebut?
N: “Solusi yang dapat digunakan yaitu pengoperasian angkutan umum. Dilanjutkan dengan memperbaiki kualitas angkutan umum”.
W: Menurut pandangan Bapak, apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama kemacetan lalu lintas di Denpasar?
N: “Pertumbuhan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan luas jalan yang ada. Dan juga disebabkan masyarakat malas menggunakan kendaraan umum karena tidak ekonomis. Jika itu terus terjadi maka lahan di Denpasar akan makin sempit”.
W: Dalam usaha untuk mengurangi kemacetan, bagaimana dengan pengoperasian bus sekolah di Denpasar?
N : “Kita akan mengarah ke sana untuk bis sekolah. Sasaran kami kali ini mengarah ke sekolah – sekolah yang ada di Denpasar. Kami mengadakan pertemuan di sekolah favorit seperti SMA N 4 Denpasar. Tujuanya untuk menginfentarisasi kemana saja tujuan – tujuan para siswa. Agar kami bisa menyiapkan jumlah kendaraan yang nantinya akan dipakai”. Baca lebih lanjut

Maret 2, 2010 Posted by | Wawancara | , , , , | 12 Komentar