Journalist Club Sisma

Berdiri, Berlari, Mengejar Informasi

Jeritan Hati Siswa

ujian“Dimas !”

Semua anak seketika membisu. Seorang anak laki-laki bernama Dimas itu hanya terdiam. Semua ekspresi tampak di wajahnya. Beberapa detik kemudian,

“Wuahahahaha….”, Dimas tak sanggup menahan tawanya. Bu Dina berjalan kearahnya dengan wajah yang sangat kesal. Namun, Dimas masih saja tertawa sambil memegang perutnya yang mulai terasa keram karena terlalu banyak tertawa. Bu Dina menjewer telinga Dimas dan membawanya ke tengah lapangan basket. Walapun begitu, Dimas tetap saja tertawa.

“Dimas diaaaaaam !”

 “Kenapa, Pak ?” dengan polos ia bertanya kepada kepala sekolah yang kini ada di depan wajahnya.

 “Kamu Tanya kenapa ?! Kamu sekarang adalah anak sekolah ! Tapi coba kamu lihat penampilan kamu. Ikat pinggang pakai tali sepatu, kancing baju berantakan, warna sepatu kanan dan kiri beda warna, tali sepatu …..”

Baca lebih lanjut

Desember 8, 2011 Posted by | Cerpen | , , | Tinggalkan komentar

Laut dan Cintaku

cerpenSemburat jingga menghiasi langit, burung-burung pulang ke sarang menemani sang surya pulang ke peraduan. Berdiri tegak memandang langit dengan hati yang galau,sesaat diarahkannya mata indahnya dibalik tirai-tirai malam yang kan segera menjemput.” Pergilah ucapnya lirih, aku dan deburan ombak ini kan senantiasa menunggu kau kembali pada ku”. Sesaat dilihatnya wanita yang sangat dicintainya itu menghapus bulir-bulir hangat di pipi. “ jika nanti, aku pergi tetaplah percaya pada ku bahwa aku kan kembali pada mu, dan tetap untuk mu, percayalah walau aku jauh, tapi kenangan mu dan pantai ini kan tetap bersama ku”. Mereka berdua bercucuran air mata, mengenang indah cinta yang pernah dirasakan. Bintang seraca enggan memancarkan sinarnya, angin malam menyusup jauh ke dalam tulang. “Vino, ku ikhlaskan kepergian mu untuk desa kita tercinta. Aku yakin kepergian mu akan membawa perubahan pada desa kita ini terlebih lagi bagi laut yang senantiasa menemani hari-hari ku bersama mu. Jika aku harus memilih merelakan mu pergi atau merelakan laut ku, kan ku korban kan perasaan ku ini dan kan ku katakana pergilah” ucap Siska tegas. “aku tau, betapa laut ini ingin kau jaga begitu juga dengan aku, laut yang membesarkan kita dan laut pula yang mempertemukan kita, tapi satu pinta ku yakinkan diri mu bahwa ku kan kembali bersama mu”. Mereka pun berpelukan tanda kan perpisahan, seakan merasakan kesedihan dua insane yang akan berpisah ini bumi pun ikut menangis. Baca lebih lanjut

Desember 5, 2011 Posted by | Cerpen | , , | Tinggalkan komentar

Tips Menulis Cerpen

Struktur
Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:

  1. Taruh seseorang di atas pohon.
  2. Lempari dia dengan batu.
  3. Buat dia turun.

Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat. Baca lebih lanjut

Juli 15, 2010 Posted by | Cerpen | , , , | 7 Komentar

Persahabatan

Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku  sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, Baca lebih lanjut

Juli 4, 2010 Posted by | Cerpen | , , | Tinggalkan komentar