Resolusi Juara 2012: Berkah Dari Kegagalan

Tiap detik lebih berarti dan tiap menit lebih bermakna, itulah pegangan hidup yang menjadi motivasiku untuk menjadi lebih baik di tahun 2012.

Tahun lalu merupakan tahun penuh perjuangan bagiku. Setelah menghadapai ujian nasional, aku belajar dengan rajin demi mewujudkan impianku untuk kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Seluruh upaya telah aku keluarkan, mulai dari membeli buku, hingga mengikuti bimbingan jarak jauh melalui intenet.

Bulan demi bulan berlalu. Dengan sabar aku menunggu pendaftaran STAN dibuka. Semakin hari semakin banyak pula godaan yang datang menghadangku. Orangtuaku bertengkar dengan mempermasalahkan SMS dari rekan kerja ayahku. Aku yang sedang belajar lama-kelamaan mulai terganggu, belum lagi adikku yang masih SD melihat adegan yang tak pantas orangtuaku pertunjukkan.

Seminggu sebelum pendaftaran STAN dibuka. Kami sekeluarga dikagetkan dengan meninggalkan kakek kami. Suasana saat itu sedang diliputi duka. Aku hanya bisa pasrah menerima kejadian itu. Di sela kegiatan penguburan kakekku, aku  meluangkan waktu untuk belajar agar tujuanku bisa terwujud di tahun ini.

Pendaftaran STAN pun dibuka. Aku dengan sigap mendaftar. Pada waktu itu pendaftaran dilakukan via online. Aku yang memiliki keterbatasan dalam koneksi internet akhirnya memutuskan untuk pergi ke warnet dekat rumah. Perjalanan cukup jauh dengan berjalan kaki. Kini selangkah lagi menuju kampus impian. Perlahan aku menghidupkan komputer lalu membuka internet untuk mendaftar online. Hanya dalam hitungan menit, pendaftaran pun selesai.

Aku bergegas kembali pulang untuk belajar, karena aku ingin mempersiapkan diri dengan baik. Buku yang aku beli secara online perlahan ku buka. Kemudian aku belajar dengan serius dalam heningnya malam.

Tepat tanggal 21 agustus Ujian Saringan Masuk STAN dimulai. Pagi-pagi setelah usai melakukan persembahyangan, aku berangkat menuju tempat ujian. Tak lupa aku meminta doa dari kedua orangtuaku melalui handphone karena mereka sedang berada diluar kota. Kini perjuanganku selama berbulan-bulan diuji hari ini. Aku sudah menerima dengan ikhlas apapun hasil yang akan ku terima. Semua soal aku jawab dengan penuh keyakinan. Pengetahuan yang aku dapat dari buku dan bimbingan jarak jauh melalui internet aku keluarkan.

Sebulan kemudian, pengumuman kelulusan STAN dibuka. Dengan perasaan deg-degan aku membuka situs resmi STAN, kemudian aku mendownload pengumuman tersebut. Amat sangat menyakitkan karena namaku tidak ada disalah satu peserta yang lolos ujian. Kini harapanku tinggal kenangan, namun perjuanganku belum berakhir sampai disini.

Awal bulan desember 2011, aku mulai mengembangkan sebuah website yang aku beri nama Fokus STAN. Melalui website ini aku memberikan soal-soal gratis kepada calon peserta USM STAN 2012. Dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran, aku ingin memberi pelayanan gratis agar mereka yang ingin kuliah di STAN dapat mempersiapkan diri dengan baik. Melalui website ini juga, para peserta mendapat motivasi serta tips bagaimana belajar yang baik.

Resolusi ditahun 2012, aku ingin berjuang sekali lagi agar bisa lolos Ujian Saringan Masuk STAN. Dengan itu, aku bisa membahagiakan kedua orangtuaku. Aku juga ingin mengembangkan web ini guna memberikan soal gratis bagi peserta USM STAN. Selain itu, aku akan membuat e-book yang nantinya bisa aku bagi secara gratis kepada peserta USM STAN 2012.

Kegagalan yang pernah aku alami menjadikan pelajaran berharga bagiku. Karena kegagalan itu, aku mampu menciptakan media yang menghubungkan calon mahasiswa STAN dari sabang sampai merauke. Dengan ini aku harap kegagalanku tidak terjadi pada calon mahasiswa lainnya.

Jika kita dapat mengambil sisi positif dari intenet, betapa indahnya hidup kita karena dunia dalam genggaman tangan. So, If better is possible good isn’t enough. (Yudha Surya Pradipta)